Kamis, 18 Juni 2009

UDANG WINDU TANPA PELET

(Menggunakan Metode “Siapkan Pakan Untuk Dimakan”)

Udang windu merupakan hewan yang selalu dicari-cari orang tentang bagaimana cara membudidayakannya, selain rasanya yang gurih harga udang windu di pasaran juga lumayan menggiurkan, sehingga tidak sedikit orang yang mencoba untuk membudidayakannya. Sebut saja Bang Haji, petambak udang asal Kota Jakarta yang sudah lama berkecimpung dalam budidaya udang windu, tetapi hingga saat ini jarang sekali mendapatkan hasil yang melimpah.

Kendala yang dihadapi oleh petambak udang selama ini adalah kurangnya informasi mengenai cara menanggulangi penyakit yang sering menyerang udang windu serta konsep budidaya udang berwawasan lingkungan. Penyuluhan-penyuluhan yang sering diberikan oleh pemerintah tiap tahunnya tidak sampai ke petambak-petambak yang seharusnya mendapatkan penyuluhan sehingga kegagalan kerapkali dirasakan oleh para petambak.

Metode siapkan pakan untuk dimakan udang windu merupakan metode lama yang digunakan oleh para petambak, metode ini disebut sistem tradisional. Metode ini selalu digunakan oleh para pembudidaya karena selama produksi benar-benar tidak menggunakan pelet sama sekali, sehingga jika udang yang hidup mencapai 20 % saja sangat menguntungkan bagi para petambak udang.

Mula-mula tambak yang akan ditebar benur sebelumnya harus dilakukan persiapan terlebih dahulu, yaitu dengan cara pemupukan, jenis pupuk yang digunakan sama dengan yang digunakan pada pertanian. Secara garis besar pupuk yang digunakan dalam usaha budidaya terbagi atas pupuk organik seperti pupuk kandang serta pupuk anorganik seperti urea, TSP, KCl dan NPK

Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan makanan alami, yaitu:
kelekap, lumut, plankton, dan bentos. Cara pemupukan:

a. Untuk pertumbuhan kelekap
Tanah yang sudah rata dan dikeringkan ditaburi dengan dedak kasar sebanyak 500 kg/ha.
Kemudian ditaburi pupuk kandang (kotoran ayam, kerbau, kuda, dll), atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
Tambak diairi sampai 5-10 cm, dibiarkan tergenang dan menguap sampai kering.
Setelah itu tambak diairi lagi sampai 5-10 cm, dan ditaburi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 1000 kg/ha.
Pada saat itu ditambahkan pula pupuk anorganik, yaitu urea 75 kg/ha dan TSP (Triple Super Phosphate) 75 kg/ha.
Sesudah 5 hari kemudian, kelekap mulai tumbuh. Air dapat ditinggikan lagi secara berangsur-angsur, hingga dalamnya 40 cm di atas pelataran. Dan benih udang dapat dilepaskan.
Selama pemeliharaan, diadakan pemupukan susulan sebanyak 1-2 kali sebulan dengan menggunakan urea 10-25 kg/ha dan TSP 5-15 kg/ha.

b. Untuk pertumbuhan lumut
Tanah yang telah dikeringkan, diisi air untuk melembabkannya, kemudian ditanami bibit lumut yang ditancapkan ke dalam lumpur.
Air dimasukkan hingga setinggi 20 cm, kemudian dipupuk dengan urea 14 kg/ha dan TSP 8 kg/ha.
Air ditinggikan sampai 40 cm setelah satu minggu.
Mulai minggu kedua, setiap seminggu dipupuk lagi dengan urea dan TSP, masing-masing 10 takaran sebelumnya.
Lumut yang kurang pupuk akan berwarna kekuningan, sedangkan yang dipupuk akan berwarna hijau rumput yang segar. Lumut yang terlalu lebat akan berbahaya bagi udang, oleh karena itu lumut hanya digunakan untuk pemeliharaan udang yang dicampur dengan ikan yang lain.

c. Untuk pertumbuhan Diatomae
Jumlah pupuk nitrogen (N) dan pupuk fosfor (P) menghendaki perbandingan sekitar 30:1. Apabila perbandingannya mendekati 1:1, yang tumbuh adalah Dinoflagellata.
Sebagai sumber N, pupuk yang mengandung nitrat lebih baik daripada pupuk yang mengandung amonium, karena dapat terlarut lebih lama dalam air.
Contoh pupuk:
- Urea-CO(NH2)2: prosentase N=46,6.
- Amonium sulfat-ZA-(NH4)2SO4: prosentase N=21.
- Amonium chlorida-NH4Cl: prosentase N=25
- Amonium nitrat-NH4NO3: prosentase N=37
- Kalsium nitrat-Ca(NO3)2: prosentase N=17
- Double superphosphate-Ca(H2PO4): prosentase P=26
- Triple superphosphate-P2O5: prosentase P=39
Pemupukan diulangi sebanyak beberapa kali, sedikit demi sedikit setiap 7-10 hari sekali.
Pemupukan pertama, digunakan 0,95 ppm N dan 0,11 ppm P. Apabila luas tambak 1 ha dan tinggi air rata-rata 60 cm, membutuhkan 75-150 kg pupuk urea dan 25-50 kg TSP.
Pertumbuhan plankton diamati dengan secci disc. Pertumbuhan cukup bila pada kedalaman 30 cm, secci disc sudah kelihatan.
Takaran pupuk dikurangi bila secci disc tidak terlihat pada kedalaman 25 cm. Sedangkan apabila secci disc tidak kelihatan pada kedalaman 35 cm, maka takaran pupuk perlu ditambah.

Dari pemupukan diatas menghasilkan pakan alami yang membentuk rantai makanan seperti plankton, lumut, kelekap dan udang-udang kecil (udang jembret) yang nantinya akan menjadi makanan alami bagi udang windu. Satu hal yang perlu diperhatikan selama proses pembesaran, menurut pengalaman para petambak banyak udang yang mati setelah dilakukan penggantian air, hal itu disebabkan pada saat air masuk ke dalam tambak, pada saat itu pulalah berbagai penyakit ikut masuk ke dalam tambak sehingga menyerang udang yang pada saat itu baru berumur sekitar 60 hari setelah tebar.

Penggunaan probiotik ramah lingkungan yang bekerja secara efektif dan mampu membentuk bakteri flock (bioflock) dalam lingkungan ekosistem tambak akan mampu mempertahankan kualitas air yang layak bagi kehidupan udang hingga masa panen tiba (120 hari). Buangan air tambak saat panen udang relative bersih dan bebas dari cemaran limbah organik sehingga aman bagi lingkungan sekitar.

Penggunaan probiotik yang tepat dan benar kinerjanya akan optimal jika diaplikasikan di tambak sejak awal (persiapan menjelang tebar benur) dan kondisi ini akan membuat kualitas air menjadi stabil bila diaplikasikan secara rutin. Aplikasi probiotik dipandang kurang efektif jika tambak mempunyai porositas (bocor) tinggi lebih dari 20 % perhari karena ekosistem akan mengalami perubahan. Keefektifitasan penggunaan probiotik dalam tambak terganggu bila selama siklus produksi juga diaplikasikan penggunaan bahan-bahan kimia seperti antibiotik, klorin, insektisida dll.



Artikel ini untuk disebarluaskan

1 komentar:

  1. kami memiliki 600ha lahan tambak air payau (berupa hutan mangrove) sudah terdpat 2 petak tambak(7ha& 17ha) lokasi di kalimantan utara jika berminat membeli/kerjasama hub 085222440659/ anto_bunyu@yahoo.com

    BalasHapus